Senin, 03 Juli 2017

Kejadian Pada Tahun 463 H ~ Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat حفظه الله تعالى

Pernah ada kejadian yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Yaitu kejadian pada tahun 463 H. Dimulai dari sebuah niat dan rencana dari seorang raja yang kufur, ia adalah Armanus seorang raja Romawi yang waktu itu berpusat di konstantin, yang merupakan pusat kerajaan Romawi selain di Roma, dimana kota Konstantin merupakan sebuah kota yang megah dan gemerlap. Maka Armanus mempunyai niat dan rencana untuk melenyapkan umat Islam yang ada di permukaan bumi ini karena kebenciannya yang sangat besar terhadap Islam dan kaum muslimin. Maka ia (Armanus) berencana untuk memulai niat dan rencananya tersebut dengan menuju wilayah Islam yang akan ia serang pertama yaitu Khurasan, dimana Khurasan pada waktu itu satu satunya wilayah kerajaan Islam yang masih tegak dengan seorang rajanya yang Shalih dan Adil, yaitu Malik Alif Arsalan rahmatullahi 'alaihi. Memang benar bahwa dibaghdad waktu itu masih berdiri khilafah Islamiyyah, tetapi khilafah dan khalifah di Baghdad pada waktu itu tidak lebih hanya sekedar khalifah BONEKA saja, yang tidak memiliki pengaruh lagi. Maka hanya kerajaan Islam yang di pimpin oleh seorang rajanya yang bernama Alif Arsalan lah diantara kerajaan Islam yang masih memiliki kekuatan di Dunia saat itu. Maka sebab itulah segingga Armanus yang kufur tersebut mempersiapkan balatentara besarnya untuk menuju kesana. Armanus mempersiapkan pasukan pasukan terbaiknnya dengan jumlah yang sangat besar, dengan sekian ribu Bathtrik, dimana seorang Bathrik membawahi lagi sekian ribu pasukan. Dan Armanus membawa perlengkapan dan peralatan perang yang sangat canggih dizamannya, diantara berupa bom bom manjanik. Maka singkat cerita, sampailah khabar kepada Alif Arsalan akan kedatangannya Armanus dan balatentara besarnya ke kerajaan yang dipimpin oleh Alif Arsalan, dan tentu secara thabi'iyah ia merasa takut dengan akan datangnya pasukan Armanus yang besarnya bagaikan ombak dilautan, karena Alif Arsalan hanya memiliki pasukan sejumlah 20.000 pasukan saja. Tetapi ke imanan Alif Arsalan kepada Rabb nya sehingga membuat ia siap untuk menghadapi pasukan romawi tersebut. Maka salah seorang ulama besar dizaman itu memberikan masukan dan nasihat kepada raja Alif agar ia menunda peperangan dengan pasukan Romawi nantinya jangan di hari rabu, (dimana perkiraan kedatangan pasukan romawi dan rencana bahwa peperangan akan dimulai dihari rabu). Ulama ini menyarankan agar peperangan ditunda sampai hari jum'at dan setelah selesai shalat jum'at, agar para khatib bersama kaum muslimin berdo'a dengan do'a yang besar kepada Allah tabaaraka wa ta'ala untuk kemenangan kaum muslimin di mimbar mimbar masjid mereka. Karena diantara kekuatan kaum muslimin ialah Do'a. Maka tibalah waktu peperangan yaitu dihari jum'at setelah kaum muslimin selesai menunaikan shalat jum'at, sang Raja Alif Arsalan berjalan dengan kudanya kemudian ia turun dari kudanya, ia lumuri telapak tangannya dengan tanah kemukanya untuk kemudian ia berdo'a kepada Allah subhanaa wa ta'ala dengan mengadahkan kedua tangannya kelangit. Barulah ia dan pasukan bersiap untuk memulai peperangan menghadapi balatentara pasukan Romawi yang seperti ombak besar karena sangat banyak nya jumlah mereka, dan pasukan kaum muslimin sedikit sekali dibandingkan mereka pasuka Romawi. Sehingga peperangan ini kalau kita mengikuti perhtungan akal akal kita semata tentu kaum musliminlah yang akan kalah dan binasa. Maka mulailah peperangan tersebut yang seperti ombak besar... peperangan antara AHLI IMAN dengan AHLI KEKUFURAN...

(Ahli Iman jumlah mereka sedikit melawan Ahli kekufuran jumlah mereka sangat banyak dengan ratusan ribu pasukan yang seperti ombak. Yang kalau kalah pada waktu itu maka akan tercapailah cita cita Armanus untuk melenyapkan umat Islam dari muka bumi ini.)
...Siapakah yang berhasil memenangkan peperangan tersebut?
Jawabnya ialah kaum musliminlah dengan rajanya Alif Arasalan yang dengan Izin Allah dan pertolongan dariNya yang berhasil memenangkan peperangan tersebut dalam waktu yang singkat hanya sehari saja, sehingga habis balatentara romawi yang sangat besar itu. Dan qadarullah sang raja romawi Armanus pun tertawan dengan sangat hinanya, karena yang berhasil menawannya adalah seorang budak dari romawi milik kaum muslimin. Sungguh hinanya ia ditawan oleh seorang dari kaumnya sendiri. Maka ini...kemudian dibawalah Armanus kehadapan Alif Arsalan, maka Alif arsalan menyuruh Armanus berdiri kemudian dipukul wajahnya Armanus dengan tiga kali pukulan oleh Alif Arsalan sehingga tersungkurlah Armanus yang kufur lagi hina ini. Baru kemudian ia Armanus diajak berbicara dan ditanya oleh raja Alif Arsalan.

0 komentar

Posting Komentar