Kamis, 20 November 2014

Empat Pencegah Doa Tak kunjung Terkabul

Doa adalah Ibadah, dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Abu Dawud bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ : وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Sesungguhnya do’a dialah Ibadah, kemudian beliau membaca Ayat “dan Robb kalian berfirman: berdoalah kepadaku niscaya aku akan mengabulkan untuk kalian.”
Walau pun Allah menjanjikan akan mengabulkan setiap doa akan tetapi di satu sisi lain terdapat hal-hal yang dapat menjadikan doa tersebut tidak dikabulkan.

  1. Konsumsi dan pemakaian yang Haram
Siapa saja yang makanannya, minuman dan pakaiannya berasal dari sesuatu yang haram maka bagaimana bisa akan dikabulkan, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah Haidits yang diriwayatan oleh Imam Muslim menceritakan seorang yang bermusafir panjang dalam keadaan yang kumal menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa :
 يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Ya Tuhan, ya Tuhan ! sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberikan jamuan dengan yang haram, maka oleh karena yang demikian itu, bagaimanakah dia akan dikabulkan !?
  1. Tidak konsentrasi dalam berdoa.
Berdoa namun tidak paham yang dia minta, tidak juga mengerti apa yang dia panjatkan, sebab doa yang dibacanya adalah doa dengan bahasa Arab yang ia hafalkan sejak dulu namun ia tak pernah mempelajarai maknanya.
Akhirnya dia berdoa hanya sekedar berdoa tanpa di hayati dan dengan hati yang liar, maka doa seperti ini bisa jadi tak akan diterima, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam Al-Mustadrok dan Al-Baihaqi dalam Ad-da’awat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
 ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ , وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Berdoalah kalian kepada Allah sembari kalian yakin dengan pengabulan, dan camkanlah, sesungguhnya Allah tidak menerima suatu doa dari hati yang  acuh dan lalai.
  1. Tidak Yakin
Ketika doa telah dipanjatkan dengan baik, maka hendaklah seseorang meyakinkan dirinya bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya, sebab Allah akan menolong seorang hamba sesuai dengan persangkaannya kepada Allah, dalam sebuah Hadits Qudsi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
أنا عند ظن عبدي في وأنا معه إذا دعاني
Aku di sisi persangkaan hambaku terhadapku, dan aku menolongnya apa bila dia (hamba) berdoa kepadaku .
| HR: Tirmidzi |
Dari itulah bisa jadi suatu doa tidak terkabul karena berprasangka bahwa doanya tidak akan dikabulkan Allah, sehingga tumbuhlah sikap tidak yakin setiap kali dia hendak berdoa, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ
Berdoalah kalian kepada Allah sembari kalian yakin dengan pengabulan.
  1. Tidak Mencegah Kemungkaran dan Tidak Menyeru kemakrufan.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
والذي نفسي بيده لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر أو ليوشكن الله أن يبعث عليكم عقابا منه ثم تدعونه فلا يستجاب لكم
Demi yang jiwaku berada ditangannya, serulah kepada yang makruf dan cegahlah kemungkaran atau (kalau tidak) niscaya Allah dalam tempo yang tidak lama akan mengutus hukuman atas kalian kemudian kalian berdoa kepadaNya namun tidak dikabulkan untuk kalian. | HR: Tirmidzi |
Semoga bermanfaat sehingga kita bisa lebih serius dalam berdoa hanya kepada Allah Semata.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى أله وأزواجه وأصحابه أجمعين .
 sumber:http://wwwmusa.wordpress.com/

0 komentar

Posting Komentar