Rabu, 04 Juni 2014

Apakah Selain Salafiy Berarti Sesat ??

Tak jarang, ada sebagian saudara kita mengajukan pertanyaan yang bernada sinis, yang entah disebabkan ketidaktahuan, atau hanya sekedar untuk menebar syubhat..

Mereka bertanya :

"Oooo, jadi semua yang diluar salafi sesat semua yaa, masuk neraka semua ??! Hanya salafi aja yang pasti benar dan dijamin masuk surga ???"

Kita katakan :

Saudaraku, salafiy (pengikut salaf) itu tidak ma'shum, sebagai manusia biasa kita juga pernah khilaf, bisa futur, bahkan bisa jadi juga terkadang berbuat maksiat, bisa terkena penyakit hati, dlsb.. Dan juga, tidak ada diantara kita yang yakin pasti masuk surga, apalagi dijamin surga..

Dan justru karena kita semua sangat mengharap surga dan takut masuk neraka, maka kita selalu berusaha tunduk dan patuh, serta berusaha mengajak semua saudara kita yang se-islam dan se-iman agar ta'at thd syari'at..

Dan lagi, perkataan2 semisal "selain Salafiy" atau "diluar Salafiy" sangatlah salah kaprah, seolah2 dianggapnya Salafiy itu adalah sebuah organisasi atau aliran atau semisalnya. Padahal sejatinya, Salafiy adalah penisbatan thd generasi salaf, jadi siapa saja yang mengikuti Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman Salaful Ummah, maka ia Salafiy.

______________

Satu lagi, pertanyaan tsb sebenernya kurang tepat, seharusnya pertanyaan yang benar adalah :

"Apakah dibenarkan jika mengikuti selain manhaj salaf ???" Atau : "Apakah jika tidak mengikuti Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman Salaful Ummah bisa dibenarkan ???"

Maka jawabannya adalah :

1. Al Imam Abdurrahman bin ‘Amr Al Auza’i berkata :

“Wajib bagimu untuk mengikuti jejak salaf walaupun banyak orang menolakmu, dan hati-hatilah dari pemahaman/pendapat tokoh-tokoh itu walaupun mereka mengemasnya untukmu dengan kata-kata (yang indah).” (Asy Syari’ah, karya Al Imam Al Ajurri, hal. 63).

2. Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit berkata :

“Wajib bagimu untuk mengikuti atsar dan jalan yang ditempuh oleh salaf, dan hati-hatilah dari segala yang diada-adakan dalam agama, karena ia adalah bid’ah.” (Shaunul Manthiq, karya As Suyuthi, hal. 322, dinukil dari kitab Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah, hal. 54).

3. Al Imam Abul Mudhaffar As Sam’ani berkata :

“Syi’ar Ahlus Sunnah adalah mengikuti manhaj salafush shalih dan meninggalkan segala yang diada-adakan (dalam agama).” (Al Intishaar li Ahlil Hadits, karya Muhammad bin Umar Bazmul hal. 88).

4. Al Imam Qawaamus Sunnah Al Ashbahani berkata :

“Barangsiapa menyelisihi sahabat dan tabi’in (salaf) maka ia sesat, walaupun banyak ilmunya.” (Al Hujjah fii Bayaanil Mahajjah, 2/437-438, dinukil dari kitab Al Intishaar li Ahlil Hadits, hal. 88)

5. Al-Imam As Syathibi berkata :

“Segala apa yang menyelisihi manhaj salaf, maka ia adalah kesesatan.”(Al Muwafaqaat, 3/284), dinukil melalui Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah, hal. 57).

6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :

“Tidak tercela bagi siapa saja yang menampakkan manhaj salaf, berintisab dan bersandar kepadanya, bahkan yang demikian itu disepakati wajib diterima, karena manhaj salaf pasti benar.” (Majmu’ Fatawa, 4/149). Beliau juga berkata : “Bahkan syi’ar Ahlul Bid’ah adalah meninggalkan manhaj salaf.” (Majmu’ Fatawa, 4/155).

Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :

“Dan apa saja yang kalian perselisihkan maka keputusannya kembali kepada Allah.” (QS. Asy Syuura: 10).

Sabda Rasulullah Shallallahu ’ala­ihi Wa sallam :

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabiu’t tabi’in)” [Hadits Bukhari & Muslim].

"Aku Wasiatkan kepada kalian (untuk mengikuti) para sahabatku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka" [Shahih Sunan Ibnu Majah]

Dan Rasulullah pun telah menjelaskan bahwa hanya ada satu golongan yang berada diatas kebenaran dan keselamatan. Dalam sebuah riwayat, para sahabat bertanya siapakah yang selamat itu ????

Jawab Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

"Mereka adalah orang-orang yang memegang ajaranku dan para sahabatku pada hari ini." [H.R. Ibnu majah dari hadits Anas bin Malik]

Oleh karena itu :

“Bersabarlah dirimu diatas sunnah, tetaplah tegak sebagaimana para sahabat tegak diatasnya. Katakanlah sebagai mana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan salafush shalih karena akan mencukupimu apa saja yang mencukupi mereka.”

Maka segala keputusan yang diambil oleh Al Kitab dan As Sunnah serta dipersaksikan keabsahannya oleh keduanya itulah al haq (kebenaran). Dan tidak ada sesudah kebenaran melainkan kesesatan…” (lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, II/250).

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membimbing kita untuk mengikuti manhaj salaf di dalam memahami dienul Islam ini, mengamalkannya dan berteguh diri di atasnya, sehingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Amin yaa Rabbal ‘Alamin..


Wallahu a’lamu bish shawaab..

1 komentar:

  1. ALHAMDULILLAH.. sangat bermamfaat... bagi mereka yang belum mengenal salaf..

    BalasHapus