Rabu, 04 Juni 2014

Ajarkanlah Akidah yang Benar sejak Dini

Bismillah.. Mohon koreksinya jika ada ucapan (jawaban) di bawah ini yang salah..

Sebuah percakan seorang anak di bangku TK dengan Ustadzahnya :

Anak : "Ustadzah, Allaah itu ada di mana ??"

Ustadzah : "Di atas lagit sayang"

Anak : "Kenapa di atas langit ?? Kenapa gak sama kita aja disini ??" (maksudnya tinggal di bumi)

Ustadzah : "Karena Allaah itu Maha Tinggi, Allaah yang menguasai dan menciptakan kita, jadi Allaah berada disana untuk mengatur alam semesta, tapi Allaah itu dekat dengan kita, jadi kalo kamu mau berdo'a sama Allaah, cukup dengan suara pelan, Allaah pasti mendengarnya"

Anak : "Oooh.. " (berfikir sejenak kemudian mengatakan), "Jadi kaya ustadzah ya, ustadzah kalo ngajar di depan gak sama aku duduk disini, tapi kalo aku butuh bantuan, ustadzah datang kesini untuk ngajarin aku"

Ustadzah : "Masyaa Allaah, kamu pintar ya.." (sambil senyum)

Anak : "Aku bisa gak ketemu sama Allaah ??"

Ustadzah : "Tentu aja bisa"

Anak : "Kalo gitu aku mau ketemu sama Allaah"

Ustadzah : "Boleh, ustadzah juga mau ketemu sama Allaah, tapi ada syaratnya loh kalo mau ketemu sama Allaah"

Anak : "Syaratnya apa ??"

Ustadzah : "Allaah cuma mau ketemu sama orang yang baik, yang rajin shalat, puasa, dan berbakti sama orang tua"

Anak : "Kalo gitu aku mau jadi anak baik, biar nanti bisa ketemu sama Allaah" (diam sejenak) "tapi kapan kita ketemu sama Allaah ??"

Ustadzah : "Nanti kalo kita masuk surga"

Anak : "Oh ia deh, aku mau rajin shalat biar masuk surga dan ketemu sama Allaah"

[Percakapan diatas pernah kita baca di sebuah status FB seorang teman]

___________


Memang, terkadang keingintahuan anak-anak kita begitu besar sampe2 bikin kita kebingungan untuk menjawab pertanyaan2nya. Semoga Allah merahmati anak-anak kita.

Saudaraku, Anak kecil yang masih sangat polos dengan sangat mudah bisa memahami dan mengimani bahwa Allaah maha tinggi ada di atas langit. Dan inilah yang seharusnya kita tanamkan sejak dini, yakni akidah yang benar.

Dan sebenrnya, setiap manusia, bahkan sejak masih anak-anak, kita semua secara fitrah telah meyakini bahwa Allaah adalah Maha Tinggi ada di atas langit.

Lihat saja, orang yang paling awwam tentang agama sekalipun, ketika mereka berdo'a atau memohon sesuatu pada Allaah, entah sadar atau tidak, mereka akan menengadahkan tangannya kelangit.

Atau ketika mereka mendapat pertanyaan yang diluar batas kemampuannya, mereka pun biasa menjawab :

"Saya serahkan pada Yang di atas.."

Belum pernah, dan insyaa Allaah tak akan pernah ada yang menjawab semisal :

"Saya serahkan pada yang dimana-mana.." atau : "Saya serahkan pada yang tidak diatas dan tidak dibawah.." atau : "saya serahkan pada yang ada dihatiku.." ataupun jawaban2 yang semisal itu.

Artinya apa ???? Artinya, setiap menusia sebenernya secara fitrah mengakui bahwa Allaah ada di atas langit. Dan seharusnya, inilah yang semestinya kita ajarkan pada anak-anak kita sejak dini.

Namun sayang seribu sayang, yang banyak dimasyarakat justru banyak yang terbalik, anak-anak kita yang sebenernya secara fitrah sudah paham dan mengakui bahwa Allaah maha tinggi diatas langit, tapi ketika anak sudah mulai tumbuh besar justru di ajari akidah-akidah yang tidak benar..

● Ada yang mengajarkan bahwa Allaah itu ada di hati setiap manusia..

● Ada yang mengajarkan bahwa Allaah ada dimana-mana..

● Bahkan banyak juga yang mengajarkan bahwa Allaah itu tidak diatas, tidak dibawah, tidak disana tidak disini, dst..

Subhanallaah.. Keyakinan2 yang saling berbeda tsb, wallaupun semua saling bertolak belakang, tapi semua pengusungnya saling diam dan saling membiarkan, seolah dianggapnya semua benar.

Namun sungguh aneh, ketika ada yang mengatakan bahwa Allaah diatas langit, justru rame-rame mereka yang saling beda tadi , justru malah kompak dan serempak menolak walaupun ratusan bahkan ribuan dalil telah menjelaskan dan ditegakkan.

Satu saja dalil shahiih ditegakkan, seharusnya seorang Muslim tunduk patuh mengimaninya, bukan malah menolak dan banyak tanya ini itu hanya kerena tidak sesuai dengan akalnya, dan karena tidak sesuai dengan kebanyakan manusia yang ia ikutinya.

Kasihan anak-anak kita wahai saudaraku, mereka yang masih berjiwa bersih untuk mengenal agama ini dan menerapkannya. Demi Allaah, mereka bagaikan gelas-gelas kosong yang bisa kita isi ke dalamnya tetes - tetes air kebenaran di awal kehidupannya.

Yakinlah, bahwa semua urusan diatur oleh Yang diatas, bukan oleh Dzat yang ada dimana-mana, bukan pula oleh Dzat yang tidak ada dimana-mana.

Shahabat yang mulya Umar bin Khatab radhiyallaahu anhu mengatakan :

”Bahwasanya segala urusan itu (datang/keputusannya) dari sini”. Sambil Umar radhiyallaahu anhu mengisyaratkan tangannya ke langit ” [Imam Dzahabi di kitabnya ''Al-Uluw' 'hal : 103 mengatakan : Sanadnya seperti Matahari (yakni terang benderang keshahihannya)]

Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun menegaskan :

“Tidakkah kalian mempercayaiku ? Padahal aku dipercaya oleh Dzat yang di atas langit.” [Hadits Shahih, HR. Bukhari (no. 4351) dan Muslim (no. 1064)].

Wallaahul Muwafiq.

0 komentar

Posting Komentar