Rabu, 07 Mei 2014

HATI HATI TERHADAP AHLUL BID'AH

Hati Hati dengan Ahlul Bid'ah

Subhanallah.. Inilah buktinya mengapa ulama kita melarang kita duduk bermajelis dengan ahlul bid'ah, berteman dengan ahlul bid'ah apalagi sampai menikahinya..

Be­narlah yang disabdakan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

“Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan syubhat-syubhat ­ yang dilontarkan Dajjal.” (HR. Ahmad)

HATI HATI.. JANGAN SALAH PILIH.

Adalah Imron bin Khiththon, dahulunya dia seorang tokoh ulama Sunnah, namun akhirnya berubah menjadi gembong Khowarij tulen..

Ini kisahnya :

Ia punya sepupu (wanita) berpemahaman Khowarij bernama Hamnah. Karena kecantikannya, maka Imron pun jatuh cinta kepadanya dan hendak menikahinya..

Tatkala ditegur oleh sebagian temannya, Imron menjawab :

"Saya ingin menikahinya untuk mengentaskannya dari cengkeraman paham Khowarij !!"

Namun ternyata.. Bukannya dia yang mengubah istrinya, tetapi malah dia yang diubah oleh istrinya sehingga menjadi Khowarij tulen !!

Menariknya.. Imron adalah orang yang berkulit hitam sedang istrinya cantik jelita. Tatkala malam pertama, sang istri berkata kepadanya :

"Aku dan kamu akan masuk surga"

Kata Imron : "Apa sebabnya ??"

Jawab istrinya : "Karena engkau mendapat kenikmatan (istri cantik) lalu kamu bersyukur, dan aku mendapat musibah (suami berkulit hitam) lalu aku sabar !!"

(Siyar A’lam Nubala’ adz-Dzahabi 4/214, Mizanul I’tidal adz-Dzahabi 5/286, Tahdzib Tahdzib Ibnu Hajar 8/127-129)

Syaikh Bakar Abu Zaid rahimahullah berkomentar tentang kisah ini :

"Dengan demikian, anda mengetahui bahaya bergaul dan menikah dengan para ahli bid’ah dan aliran-aliran sesat. Tidaklah perubahan drastis Iraq dari mayoritas Ahli Sunnah menjadi mayoritas Syi’ah melainkan karena Ahli Sunnah menikah dengan Syi’ah sebagaimana dalam al-Khuthuth al-’Aridhoh oleh Muhibbuddin al-Khothib.” (an-Nazho’ir hal. 90-91)

By : Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi

0 komentar

Posting Komentar